الدعوة السلفية : موقع أبو سلمي الأثري

Saturday, April 30, 2005

NASEHAT TUK SAUDARAKU SALAFIYYIN
Allah Ta’ala berfirman : “Janganlah kamu sekali-kali menyangka bahwa orang-orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka supaya dipuji terhadap perbuatan yang belum mereka kerjakan. Janganlah kamu menyangka bahwa mereka terlepas dari siksa dan bagi mereka siksa yang pedih.” (Ali Imran : 188) Al-Imam Ibnu Rajab al-Hanbaly berkata dalam kitabnya, Al-Farqu bainan Nashihah wat Ta’yiir hal. 34-38 berkenaan ayat ini : “Bahwa seseorang yang menghendaki mencela seorang yang lain dan merendahkannya serta menyampaikan aibnya agar manusia menjauhi orang tersebut, entah disebabkan adanya permusuhan antara keduanya sehingga ia senang menyakitinya atau karena takut tersaingi dalam hal harta atau kepemimpinan atau dikarenakan sebab-sebab tercela lainnya. Maka, tiada lain untuk mencapai maksudnya, kecuali dengan menampakkan celaan terhadap orang tadi dengan alasan dien… Barangsiapa yang ditimpa dengan makar seperti ini, maka bertakwalah kepada Allah, memohon pertolongan kepadanya dan bersabarlah, karena kesudahan yang baik itu bagi orang yang bertaqwa…”

Risalah ini bukanlah risalah untuk dijadikan ajang debat, namun adalah klarifikasi dan nasehat terutama bagi diri saya sendiri dan ikhwah salafiyyah lainnya. Saya katakan bahwa setiap orang yang meniti manhaj salaf, mencintai manhaj salaf dan ahlinya, dan senantiasa mengamalkan manhaj salaf, maka insya Allah dirinya adalah salafiy, selama dia tidak mengafiliasikan diri kepada individu-individu tertentu sebagai klaim representasi satu-satunya dari pengikut manhaj salaf, fanatik terhadap individu tertentu dan lebih mencintai individu tertentu daripada al-haq serta tidak mau menerima kebenaran darimanapun berasal. Seorang yang bijak pernah berkata : al-Haqq la yu’rafi birrajuli war-Rajulu yu’rafu bil Haq (kebenaran tidak dikenal dari perseorangan namun seseorang dikenal dari kebenarannya). Maka tidaklah pantas seorang yang mengaku sebagai salafiy berta’ashub ria dengan ustadz-ustadznya, dan taqlidul a’ma dengan ucapan-ucapannya tanpa tabayun dan tatsabut. Ikhwah Salafiyyin… di sini ana akan menukilkan sebuah permasalahan penting yang sekarang ini sedang berputar di sekitar kita, perkara yang besar namun telah menjadi kecil di hadapan kita, kita terlalu mudah dan asyik bermain-main dengan fitnah yang kebanyakan dari kita tidak layak masuk ke dalamnya apalagi menyibukkan diri dengannya… yang manfaatnya lebih kecil ketimbang mudharatnya. Na’am, perkara itu adalah seputar permasalahan hajr (boikot), tabdi’ (menvonis bid’ah) atau menuduh sururi karena salah faham dalam memahami muwaazanah…

SEJARAH SINGKAT Jama’ah Tabligh didirikan oleh Syaikh Maulana Ilyas bin Syaikh Muhammad Ismail Al-Kandahlawi Al-Hanafi –Rahimahullah- di benua hindia, tepatnya di kota Sahar Nufur. Beliau dilahirkan tahun 1303 H. di lingkungan keluarga yang mengikuti thariqat Al-Jitsytiyyah ash-Shufiyyah. Beliau orang yang hafidz (hafal Qur’an) dan menimba ilmu di Madrasah Diyuband setelah diba’iat oleh guru besar Thariqat, Syaikh Rasyid Ahmad Al-Katskuhi. Pusat perkembangan jama’ah tabligh ada di India, tepatnya perkampungan Nidzammudin, Delhi. Mereka memiliki masjid sebagai pusat tabligh yang dikeliliingi oleh 4 kuburan wali. Mereka terkesan sangat mengagungkan masjid tersebut dan menganggap suci masjid yang ada kuburannya tersebut. Da’wah jama’ah tabligh menyebar hingga ke Pakistan, Bangladesh dan negara-negara asia timur dan menyebar hingga ke seluruh dunia. Tujuan dakwah mereka adalah membina ummat islam dengan konsep khuruj/jaulah yang lebih menekankan kepada aspek pembinaan suluk/akhlak, ibadah-ibadah tertentu seperti dzikir, zuhud, dan sabar .

Saturday, April 09, 2005

Mengungkap hakekat dan jati diri dai-dai kondang :
Awad al-Qorni, A'id al-Qorni, Salman al-Audah, Safar Hawali
Oleh : Syaikh Abdul Aziz ar-Rayyis
Transkrip dan Alih Bahasa : Abu Abdurrahman bin Thayib, Lc.
Tema pengajian hari ini adalah menyingkap keplin-planan dai-dai kondang sekaligus meluruskan persepsi (sebagian orang). Disini saya akan membawakan serta menjelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan sikap dan jati diri dai-dai tersebut pada tahun ini dan sebelumnya. Demi Allah, hal ini bukan bertujuan untuk memuaskan hawa nafsu terhadap mereka, tidak. Akan tetapi tujuan dan maksud kita memaparkan keplin-planan mereka agar kita mengerti hakekat mereka sebenarnya, lalu kita menunjukkan sikap (terhadap mereka ini) sehingga terlepas tanggung jawab kita dihadapan Allah ...
Lengkap : klik sini

Adab Khilaf : sebab-sebab dan bagaimana mensikapinya Oleh : Syaikh Ibnul Utsaimin
Kesalahan bisa saja terjadi pada manusia termasuk para imam ketika memahami hukum-hukum Islam. Hal ini disebabkan karena manusia itu bersifat lemah sebagaimana firman Allah ,” ...dan manusia itu diciptakan bersifat lemah.`` (An-Nisaa`: 28)
Lengkapnya : Klik Sini

من أقوال علماء السنة في جماعة التبليغ جمعها فضيلة الشيخ ربيع بن هادي المدخلي
Fatwa Para Ulama Sunnah tentang Jama’ah Tabligh
Disusun oleh : Syaikh Rabi’ bin Hadi Al Madkhali
Diterjemahkan oleh :
Muhammad Elvi Syam, Dai dan Penerjemah di Islamic Dawa & Guidance Center di Hail. K.S.A
Lengkapnya : klik sini

HIZBUT TAHRIR : DARI MEREKA DAN UNTUK MEREKA PEMBELAAN TERHADAP IMAM IBNU BAZ DARI TUDUHAN KEJI DAN MEMBONGKAR SEBAGIAN PENYIMPANGAN DAN KONTRADIKSI ‘MUDZABDZAB’ HIZBUT TAHRIR YANG JAHIL (Sisilah Bantahan III Terhadap Hizbut Tahrir) Oleh : Abu Salma bin Burhan at-Tirnatiy
Ba’da tahmid wa shalawat… Berikut ini adalah lanjutan tanggapan dan bantahan saya terhadap tulisan seorang simpatisan Hizbut Tahrir yang fanatik dan jahil yang berkedok di balik nama ‘Mujaddid’ (baca : Mudzabdzab = orang yang goncang), yang ditulisnya dengan penuh kedengkian dan hasad terhadap Ahlus Sunnah dan ahlinya, yang disebarkannya melalui forum www.gemapembebasan.**.** (baca : gemapembid’ahan)… Membaca apa yang ditumpahkan oleh si ‘mudzabdzab’ ini, saya menjadi yakin akan kebodohannya terhadap agama ini dan kerusakan metodenya yang penuh dengan kedustaan dan iftiro’ (fitnah). Si ‘mudzabdzab’ ini sangat gemar sekali berdusta, menfitnah dan berkhianat dalam rangka mencapai tujuannya. Kaidah al-Ghoyah tubarrirul Wasilah (Tujuan membenarkan segala cara) telah merasuk ke dalam fikiran dan pemahamannya.
Lengkapnya Klik Sini

Friday, April 08, 2005

Kumpulan Mu'jizat Keajaiban Al-Qur'an dalam Bidang Sains
Mukjizat Embriologi : Klik Sini Mukjizat Madu dan Lebah : Klik Sini Mukjizat Reseptor Kulit : klik sini Mukjizat Siwak : klik sini

Thursday, April 07, 2005

NASEHAT SYAIKH IBRAHIM AR-RUHAILI KEPADA GENERASI MUDA SALAFIYUN
Alih bahasa : Ustadz Muhammad Arifin Baderi
Sepantasnya setiap orang yang hendak menerapkan masalah hajer (boikot) untuk memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam syari’at, yang telah digariskan oleh para ulama’ yang berkompeten dalam hal ini. Sehingga melalui ketentuan-ketentuan tersebut benar-benar terbedakan dengan jelas, antara pelaku kesalahan yang disyari’atkan (layak) untuk diboikot dari orang yang tidak layak. Ketentuan-ketentuan tersebut, diantaranya, ialah...
Lengkapnya : Klik Sini

Petaka Perpecahan Umat Oleh: Muhammad Arifin bin Badri, Lc., M.A.
Persatuan dan kesatuan adalah salah satu perkara yang diwajibkan oleh Allah Ta'ala dan Rasul-Nya, sebagaimana firman Allah: ]واعتصموا بحبل الله جميعا ولا تفرقوا[ "Dan beregang teguhlah kamu dengan tali (agama) Allah, dan jangan sekali-kali kamu bercerai berai". (QS Ali Imran 102).
Lengkapnya Klik Sini

PERINGATAN TERHADAP FITNAH TAJRIH DAN TABDI’ SEBAGIAN AHLUS SUNNAH DI MASA KINI Oleh : Al-Allamah al-Muhaddits asy-Syaikh al-Walid Abdul Muhsin bin Hamd al-Abbad al-Badr
Yang semisal dengan bid’ah menguji manusia dengan perseorangan yang terjadi dewasa ini dari sekelompok kecil Ahlus Sunnah yang gemar mentajrih saudara-saudaranya sesama Ahlus Sunnah dan mentabdi’ mereka, sehingga mengakibatkan timbulnya hajr, taqathu’ dan memutuskan jalan kemanfaatan dari mereka. Tajrih dan tabdi’ tersebut dibangun di atas dugaan suatu hal yang tidak bid’ah namun dianggap bid’ah.
Lengkapnya klik sini

Pembelaan dari tuduhan keji para ekstrimis (ghullath) terhadap Syaikh Muhammad Rasyid Ridha dan Syaikh Ahmad asy-Syurkati

Seiring dengan banyaknya fitnah, terutama dari kalangan ghulat hadadiyin yang tidak bisa menjaga lisannya dari hak para ulama. Mereka dengan mudah mencela para ulama dan menjatuhkan hak mereka. Diantaranya yang mereka serang adalah Syaikh Sayyid Rasyid Ridha dan Syaikh Ahmad Syurkati rahimahumallahu. Bagaimanakah pandangan para ulama terhadap mereka???

Lebih lanjut silakan klik sini

DIALOG BERSAMA IKHWANI Oleh: Abu Abdillah Ahmad bin Muhammad asy-Syihhi
Saudaraku, mudah-mudahan Allah Ta'ala menjagamu... Saya ingin bertanya kepadamu satu pertanyaan, tidak hanya satu, bahkan beberapa pertanyaan. - Apa yang kamu ketahui tentang jamaah (kelompok) yang kamu ada di dalamnya? - Apa yang kamu ketahui tentang manhaj dari jamaah ini...? - Dan apa yang kamu mengerti dari sebagian pimpinan dan pendiri jamaah ini...? Seperti Hasan Al-Banna, Tilmisani, dan ... dan ... - Apakah mereka berada dalam al-haq atau tidak?
Lengkap : Klik Sini

ADABUL MAJELIS

DAN KESALAHAN-KESALAHANNYA (BID'AH-BID'AHNYA)

Penyusun : Ibnu Burhan At-Tirnatiy

Risalah Islam bukanlah merupakan risalah setempat dan terbatas, yang khusus bagi suatu generasi atau suku bangsa tertentu seperti risalah-risalah sebelumnya, tetapi Islam adalah risalah yang universal dan sempurna, yang mencakup segala aspek kehidupan, baik perseorangan maupun kolektif, mulai dari perkara ibadah, hukum, politik, ekonomi, pendidikan, dan lain sebagainya. Kesempurnaan Islam ini tidak luput membahas tentang adab-adab dalam bermajelis, dimana tidak sedikit dari kaum muslimin, terutama para aktivis muslim, bermajelis dan bermusyawarah dalam kesehariannya.

Lengkap klik sini

Wednesday, April 06, 2005

Manhaj Ahlus Sunnah wal Jama’ah (Akidah, Ibadah, Ahlak & Dakwah)

Ingin tahu Manhaj Ahlus Sunnah wal Jama'ah secara ringkas dan lengkap... Klik Di sini

SHIFAT SALAM RASULULLAH

Oleh : Abdul Malik al-Qosim

Alih Bahasa : Abu Salma al-Atsary

Segala puji bagi Allah semata dan shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam yang tiada Nabi setelahnya.

Sesungguhnya salam itu merupakan sunnah terdahulu sejak zaman Nabi Adam ‘alaihi salam hingga hari kiamat, dan salam merupakan ucapannya para penghuni surga, Dan ucapan mereka di dalamnya adalah salam. Salam merupakan sunnahnya para Nabi, tabiatnya orang-orang yang bertakwa dan semboyannya orang-orang yang suci. Namun, dewasa ini, sunnguh telah terjadi kekejian yang nyata dan perpecahan yang terang di tengah-tengah kaum muslimin! jikalau engkau melihat mereka, ada saudaranya semuslim yang melintasinya, mereka tidak mengucapkan salam padanya. Sebagian lagi hanya mengucapkan salam hanya pada orang yang dikenalnya saja, bahkan mereka merasa aneh ketika ada orang yang tak dikenalnya menyalaminya, mereka mengingkarinya dengan sembari menyatakan “Apakah anda mengenal saya?”.

Baca Klik Di Sini

Tahdzir Ulama Kibar Terhadap Jama'ah Yang Gemar Menghajr [Memboikot] Dan Mentabdi [Membid'ahkan]

Oleh Syaikh Al-Allamah Abdul Aziz bin Baz

"Telah merebak di zaman ini tentang banyaknya orang-orang yang menisbatkan diri kepada ilmu (tholibul 'ilm, pent.) dan terhadap dakwah kepada kebajikan (da'i, pent.) yang mencela kehormatan kebanyakan saudara-saudara mereka para du'at yang masyhur dan memperbincangkan kehormatan (menjelekkan, pent.) para thullabul 'ilm (penuntut ilmu), para du'at dan khatib (penceramah). Mereka melakukannya secara sirriyah (sembunyi-sembunyi) di dalam majelis-majlis mereka, dan bisa jadi ada yang merekamnya di kaset-kaset kemudian disebarkan kepada manusia. Terkadang pula mereka melakukannya secara terang-terangan di dalam muhadharah 'am (ceramah umum) di masjid-masjid. Cara ini menyelisihi dengan apa-apa yang diperintahkan Allah dan rasul-Nya…

Lihat Pula Nasehat Syaikh Muhammad Nashirudin al-Albani, Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin, Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad, Syaikh Sholih Fauzan al-Fauzan, Syaikh Bakr Abu Zaed dan Syaikh Nashir Abdul Karim al-Aql yang mentahdzir Jama’ah Baru yang gemar membid’ahkan dan memboikot…

Baca Selengkapnya

JABAT TANGAN DENGAN AJNABIYAH ADALAH HARAM WAHAI HIZBUT TAHRIR…!!!

Bantahan Tuntas Terhadap Syamsudin Ramadhan dan TKAHI (Tim Konsultan Ahli Hayatul Islam) Dari Hizbut Tahrir Yang Memperbolehkan Berjabat Tangan Dengan (Ajnabiyah) Wanita Non Mahram

Oleh : Abu Salma at-Tirnatiy

Berikut ini adalah tanggapan saya terhadap jawaban TKAHI (Tim Konsultan Ahli Hayatul Islam) seputar “Jabat Tangan Dengan Lawan Jenis Bukan Mahram” yang dipublikasikan tanggal 17/05/2004 dan tanggapan terhadap jawaban Syamsudin Ramadhan, yang berjudul “Hadits Ummu Athiyah” yang dipublikasikan tanggal 10/02/2005 di website Hizbut Tahrir : http://www.hayatulislam.***/. Semoga tanggapan saya ini bisa menjadi nasehat anda semua wahai Hizbut Tahrir, sehingga anda mau menarik pendapat anda yang ganjil dan menyelisihi dalil yang lebih kuat. Karena bukankah anda sendiri wahai Syamsudin Ramadhan, telah mengatakan : “yang terpenting adalah kebenaran itu sendiri, yakni sesuai dengan al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah” di akhir jawaban anda.

Klik Di Sini

KLARIFIKASI TUDUHAN DAN KEDUSTAAN MUDZABDZAB HIZBUT TAHRIR DI DALAM TULISANNYA YANG SERAMPANGAN DAN SEMBRONO

Silsilah Bantahan Ilmiah Kedua Terhadap Tuduhan Dusta Hizbut Tahrir

Oleh : Abu Salma at-Tirnati

Seorang yang berkedok dengan nama ’Mujaddid’ (baca : Mudzabdzab) di dalam forum http://www.gemapembebasan.**.**/ (baca : gemapembid’ahan) menulis sebuah risalah bantahan terhadap salafiyin yang penuh dengan kebodohan, kegelapan di atas kegelapan dan kedustaan. Di dalam menulis bantahan tersebut, al-Mudzabdzab ini tidak lepas dari tulisan Muhammad Lazuardi al-Jawi yang menukil dari tulisan Umar Bakri Muhammad (HT/Al-Muhajirun London) dan Hasan Ali as-Saqqof (Seorang Jahmi dari Yordania). Selain itu, tampaknya si Mudzabdzab ini juga banyak menukil dari website si sufi bid'i Mas’ud Ahmad Khan (http://www.masud.co.uk/) yang mengagung-agungkan si Hamim Nuh Keller ad-Dajjal dan Abdul Hakim Murad al-Kadzdzab.

Baca Selengkapnya

PEMBELAAN TERHADAP AL-IMAM AL-MUHADDITS AL-ALBANY DARI KEDUSTAAN HASAN ALI AS-SAQQOF DAN PENDUKUNGNYA

Silsilah Bantahan Ilmiah Pertama Terhadap Tuduhan Dusta Muhammad Lazuardi al-Jawi dan Rekan-Rekannya Dari Hizbut Tahrir

Oleh : Abu Salma al-Atsary at-Tirnaatiy

Tulisan merupakan bantahan terhadap syubuhat yang dilontarkan oleh fanatikus Hizbut Tahrir yang menyerang ahlus sunnah dan salafiyin yang disebarkan oleh Muhammad Lazuardi al-Jawi dan al-Mujaddid (baca : al-Mudzabdzab) yang memuntahkan muntahan busuk di dalam forum http://www.gemapembebasan.or.id (baca : gemapembid’ahan). Saya menyadari bahwa di tengah kesibukan TA/Skripsi saya sekarang ini, ketergesa-gesaan saya dan minimnya waktu untuk muthola’ah dan muroja’ah, memungkinkan risalah ini memiliki beberapa kesalahan yang tak disengaja maupun kekurangan-kekurangan lainnya. Besar sekali harapan saya jika ada ikhwah sekalian yang membetulkan dan memberi masukan terhadap bantahan ini sehingga dapat lebih menyempurnakan jihad rudud ini terhadap ahlul bid’ah dan pendukungnya. Semoga risalah ini dapat bermanfaat.

Baca Selengkapnya

بسم الله الرحمن الرحيم

Bila Aman Enggan Menutupkan

Topeng Diwajahnya

Oleh : Muhammad Arifin Baderi

"...karena teringat akan makna hadits ini, saya mencantumkan judul tulisan ini seperti tersebut diatas, karena saya melihat bahwa rasa malu telah hilang dan bahkan sengaja dibuang oleh Aman Abdur Rahman. Setelah terbukti manipulasi terhadap fatwa dan ucapan para ulama’, ia tidak malu untuk menuliskan bantahan terhadap penjelasan yang saya buat, seakan-akan ia tidak memperdulikan akan perilakunya yang terbukti sangat memalukan bagi orang yang berakal. Sebelumnya, saya berpraduga bahwa dengan tersebarnya tulisan saya, Aman akan mengurung diri dirumahnya, dan malu untuk keluar, kecuali pada malam hari atau dengan mengenakan topeng, akan tetapi sungguh benar apa yang disabdakan Rasulullah, ”Bila engkau tidak merasa malu, maka silahkan engkau lakukan apa yang engkau suka”.

Baca Selengkapnya

Tuesday, April 05, 2005

“ANJURAN UNTUK BERKASIH SAYANG DAN BERSATU SERTA PERINGATAN DARI PERPECAHAN DAN PERSELISIHAN”

Oleh :

Fadhilah Asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi ‘Umair Al-Madkholiy

“…Maka jauhilah! Dan sekali lagi jauhilah jalan yang dapat membinasakan kalian ini dan menghancurkan dakwah salafiyyah dan salafiyin! Berdakwahlah kepada Allah Ta’ala dengan segenap kemampuan kalian dengan hujjah (keterangan yang jelas) dan burhan (argumentasi yang terang) di setiap tempat, dengan menukil firman Allah dan sabda Rasulullah, dan mohonlah pertolongan atas hal ini kepada Allah- kemudian kepada ucapan para a`immatul huda (imam-imam yang lurus), yang mana keimaman dan kedudukan mereka di dalam Islam diterima baik oleh Ahlus Sunnah maupun ahlul bid’ah…”

Baca Selengkapnya

Monday, April 04, 2005

TANYA JAWAB seputar Hizbut Tahrir Syaikh Abu Usamah bin Ied Al-Hilaly Alih bahasa dan catatan kaki : Abu Salma bin Burhat At-Tirnaty
Hizbut Tahrir, siapakah yang tak mengenal kelompok ini? Beberapa dekade ini, kelompok ini telah berkembang pesat di hampir seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia. Namun benarkah para syabab yang simpati dan masuk ke dalam hizb ini benar-benar mengetahui fikroh HT ini secara mendalam??? Pengalaman saya mencatat bahwa banyak sekali para syabab yang tersamarkan dan tidak begitu faham dengan fikroh dan aqoid hizb ini. Beberapa musyrif HT merahasiakan, bahkan tidak mau membahas permasalahan-permasalahan krusial pemikiran HT yang dikritik oleh para ulamaf ahlus sunnah. Mereka bahkan kebanyakan membalas kritikan-kritikan tersebut dengan tuduhan-tuduhan bathil. Dikatakan yang mengkritik hanyalah menfitnah, bisanya menghujat, antek-antek yahudi, corong pemerintah dan lain sebagainya. Sungguh malang ketika saya melihat banyak sekali rekan-rekan saya pelajar dan mahasiswa yang terjebak dalam semangat semu yang penuh dengan khayalan, menggemakan syariat islam, hukum islam, namun mereka hakikatnya jahil terhadap hukum dan syariat islam itu sendiri

Saturday, April 02, 2005

DIALOG DENGAN SYABAB HIZBUT TAHRIR
Berikut ini merupakan dialog kami dengan salah seorang syabab Hizbut Tahrir via email. Semoga dapat dipetik manfaatnya.

Friday, April 01, 2005

KONTROVERSI PUASA SUNNAH HARI SABTU :

Haram, Makruh ataukah Mubah ??

Penyusun : Abu Salma al-Atsary

Bagaimana Hukum berpuasa sunnah pada hari Sabtu??? Artikel ini akan memberikan jawabnya Insya Allah

”...Syaikh al-Albany ­Rahimahullahu berpendapat bahwa berpuasa pada hari Sabtu hukumnya haram secara mutlak (al-Irwa’ : IV/122) dan pendapat beliau dikuatkan oleh Syaikh Ali Hasan al-Halaby dalm Zahru ar-Raudli fi Hukmi Shiyaami Yawmi Sabti fi Ghoyril Fardli. Syaikh Abdul Azhim Badawi dalam al-Wajiz fi Fiqhis Sunnah memasukkan hari Sabtu sebagai hari-hari terlarang dan haram jika dilaksanakan bersendirian, sedangkan jumhur ulama menyatakan hukumnya adalah makruh sebagaimana pendapat Syaikh Abul Hasan al-Ma’ribi dalam Silsilah Fatawa Syar’iyah, sebagian lagi memperbolehkan secara mutlak seperti Syaikh Abu Abdillah Mustofa al-‘Adawi, Syaikh Usamah Abdul Aziz (dalam Shiyaamu Tathawu’ Fadha’il wal Ahkam – terjemahan : Puasa Sunnah, penerbit : Darul Haq), Syaikh Abu Ishaq al-Huwaini (dalam tanya jawab di http://www.alheweni.com) dan selainnya...”

Baca Selengkapnya

WASIAT EMAS BAGI PENGIKUT MANHAJ SALAF

Oleh :

Abu Abdillah Ahmad bin Muhammad asy-Syihhi

Alih Bahasa :

Abu Abdirrahman as-Salafy, Lc.

بسم الله الرحمن الرحيم

Nasehat yang sangat indah, yang ditulis oleh Syaikh Abdillah asy-Shihhi dengan penuh hikmah, yang tidak layak ditinggalkan oleh seorang salafiyin terutama orang yang baru mengenal manhaj salaf.

Baca Selengkapnya

الوجيز في منهج السلف للشيخ: عبد القادر الأرناؤوط

AL-WAJIZ FI MANHAJIS SALAF

(KERINGKASAN DI DALAM MANHAJ SALAF)

Oleh : asy-Syaikh Abdul Qodir al-Arna`uth –Rahimahullahu-

Definisi al-Wajiz secara etimologi :

Jika dikatakan : أوجز الكلام berarti memendekkan dan menjadikannya sedikit, yaitu اختصره (meringkasnya), dan kalimatnya pendek dan ringkas. الوَجْز : Perkataan dan perkara yang ringan dan sederhana. Serta الوَجْز : sesuatu yang ringkas seperti al-Wajiz.

Definisi al-Manhaj secara etimologi dan terminologi :

النهج، والمنهج، والمنهاجartinya adalah : jalan yang nyata dan terang. Allah Ta’ala berfirman di dalam Kitab-Nya al-Aziz :

لكل جعلنا منكم شرعة ومنهاجا

yang artinya : “Untuk tiap-tiap ummat diantara kamu, kami berikan syariat dan manhaj” (al-Maidah : 48), yaitu : Syariat dan jalan yang terang lagi jelas.

Baca Selengkapnya

MENGAPA MEREKA MENOLAK HADITS AHAD???

Oleh : Abu Salma al-Atsary

Maka ya ayyuhal Ikhwah, adalah wajib bagi seorang muslim mengimani apa-apa yang telah tsabat dari Rasulullah, baik itu dari khobar mutaawattir ataupun ahad, baik dari dalil yang yufiidul yaqin atau yang yufiidu dhonn gholib, selama syarat-syaratnya memenuhi kesahahihan suatu hadits, lantas apakah yang menghalangi kita untuk menolaknya? “Mereka pada hakikatnya tidak beriman hingga mereka menjadikanmu ya Muhammad sebagai hakim terhadap perselisihan yang terjadi pada mereka, kemudian tidaklah terdapat pada mereka rasa berat hati akan keputusanmu dan mereka menerimanya dengan sebenar-benarnya taslim” (QS An-Nisa’ 65). Inilah buah keimanan itu, mengimani apa-apa yang disampaikan oleh Rasulullah tanpa berat hati walau bertentangan dengan akal mereka dan menyelisihi madzhab kelompoknya dan ulama’nya, mereka tetap berserah diri dengan sebenar-benarnya taslim, tanpa memilah ini yang diimani dan ini yang cukup dibenarkan saja, tanpa memilah ini untuk masalah ahkam dan ini untuk masalah aqidah, yang mana pemilahan ini tak bersumber dari hujjatain (al-Qur’an dan as-Sunnah) satupun. “Maka tak ada setelah kebenaran itu melainkan kesesatan!!!” (Yunus :32)

Baca Selengkapnya