الدعوة السلفية : موقع أبو سلمي الأثري

Friday, September 30, 2005

WEBMASTER SALAFY.OR.ID DI PERSIMPANGAN HADDADIYAH (Pembelaan kedua terhadap Syaikh Ahmad Muhammad as-Surkati al-Anshori as-Salafy) Oleh : Abu Salma Muhammad al-Atsari
Haddadiyah, siapa yang tidak mengira akan kebangkitan manhaj rusak yang menyusup di tengah-tengah barisan kaum yang berintisab )berafiliasi) dengan salafiyun?! Haddadiyah, siapa yang tidak kenal akan sikap mudahnya di dalam mentabdi’ (menvonis bid’ah), mentajrih (mencela) dan menghajr (mengisolir) siapa saja yang jatuh ke dalam amalan bid’ah?!! Haddadiyah, Mereka mengklaim sebagai satu-satunya ahlul haq di muka bumi dan siapa saja yang menyelisihi mereka adalah sesat, bid’ah dan menyimpang. Ada apa dengan webmaster salafy.or.id??? Apa hubungannya dengan Haddadiyah?? Risalah singkat ini –insya Alloh- akan menguak kemiripan manhaj webmaster salafy.or.id ini dengan manhaj Haddadiy. Maka perhatikanlah!!! Perlu diingat, ana di sini tidak menuduh secara mu’ayan (spesifik terhadap individu tertentu) bahwa orang-orang di dalam webmaster salafy.or.id adalah Haddadiyun Mubtadi’un. Namun ana di sini hanya menunjukkan kemiripan manhaj mereka dengan manhaj rusak Haddadi ini, semoga mereka mau rujuk (kembali) ke jalan yang benar. Berbeda dengan mereka yang sangat mudah menta’yin (menuduh secara spesifik) bahwa fulan sururi, fulan hizbi atau fulan mubtadi’ dan semacamnya. Tidak cukup bagi mereka mengatakan, pada diri fulan ada afkar (pemikiran) hizbiyah, atau pada diri fulan ada aaro` (pemikiran) sururi dan semisalnya. Karena mereka jahil atau pura-pura jahil! Diantara bukti kebobrokan manhaj webmaster salafy.or.id adalah, di dalam “buku tamu”-nya mereka menuduh dengan ‘arogan’ dan ‘garang’nya Syaikh Ahmad Muhammad as-Surkati al-Anshori dengan tuduhan keji sembari mengatakan ‘si Mubtadi as-Surkati’… معاذ الله!!!
كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ إِنْ يَقُولُونَ إِلَّا كَذِبًا "Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka, mereka tidak mengatakan kecuali dusta" [QS Al-Kahfi 5].
Namun anehnya, mereka tidak menyinggung sedikitpun bayan dan hujjah akan vonis ‘keji’ mereka terhadap Syaikh as-Surkati. Oleh karena itu ana tantang kalian wahai webmaster salafy.or.id untuk memberikan bayan dan hujjah atas tabdi’ kalian terhadap Syaikh as-Surkati!!! Ana tantang kalian, siapakah ulama salafiyun saat ini yang mentabdi’ beliau?!! Dan atas dasar apa dan apa dalilnya?!! Ataukah kalian hanya mem’bebek’ terhadap ustadz-ustadz kalian, atau mem’bebek’ terhadap ucapan ‘Jamarto’ saddadahullahu, mantan panglima kalian?!!
هاتوا برهانكم إن كنتم صادقين!!!
Wahai Webmaster salafy.or.id, apakah kalian merasa lebih ‘alim dari syaikh Ali Hasan al-Halaby al-Atsari hafizhahullahu yang mengatakan tentang Syaikh Ahmad as-Surkati rahimahullahu tatkala ditanya oleh Ustadzuna Abdurrahman bin Abdil Karim at-Tamimi as-Salafy, beliau hafizhahullahu berkata : هو سلفي بل شيخ السلفي (Beliau adalah salafiy bahkan beliau adalah syaikhnya salafiy)!!! Ataupun Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab al-Aqil yang mengatakan bahwa as-Surkati adalah salafiy setelah beliau membaca tulisan-tulisan as-Surkati (lihat : www.geocities.com/abu_amman/Pembelaan.htm), Apakah kalian telah menjadi al-‘aliim yang bisa menfatwakan seseorang sebagai mubtadi’, kafir, ataupun fasiq?!! هيهات هيهات Wahai Webmaster salafy.or.id, apakah kalian telah faham kaidah Ahlus Sunnah atau Salafiyun di dalam masalah tabdi’?!! Sudahkah kalian baca kitab-kitab para ulama dan mendengarkan kaset-kaset mereka?!! Ataukah kalian hanya mem’bebek’ kepada manhaj Jamarto, atau Falih ghoyro Nafi’ ath-Thimaar, atau Abdul Lathif Basymil ataukah Fauzi al-Humaidi al-Bahraini?!! Perhatikanlah di bawah ini wahai tukang tabdi’!!! Berkata al-Imam al-Muhaddits al-Ashr asy-Syaikh Muhammad Nashirudin al-Albani rahimahullahu di dalam kaset Haqiiqotul Bid’ah wal Kufri (side A) sebagai berikut : “Terakhir, saya ingin mengingatkan kalian sebuah hakikat (realita) yang tidak ada perselisihan di dalamnya, dan saya tambahkan pula suatu (kaidah) yang banyak para pemuda kita tidak pernah berfikir tentangnya. Hakikat itu adalah sabda Nabi :من كفّرمسلما فقد كفر (Barangsiapa yang mengkafirkan seorang muslim maka ia telah kafir). Ini adalah suatu hakikat yang tidak diragukan lagi. Penjelasan tentang hadits ini didapatkan pada riwayat lainnya, yaitu jika ia mengkafirkan seorang seorang yang kafir maka ia telah benar, namun jika tidak maka vonis itu akan kembali kepadanya. Oleh karena itu, saya juga tambahkan dengan ucapan : Jika seorang yang menuduh seorang muslim sebagai mubtadi’, maka ia benar apabila kenyataannya demikian, namun apabila tidak maka ia sendirilah yang mubtadi’. Inilah hakikat yang telah kukemukakan barusan tadi, bahwa para pemuda kita menvonis ulama kita sebagai mubtadi’ sedangkan mereka sendirilah yang jatuh ke dalam kebid’ahan tanpa mereka sadari. Mereka sebenarnya tidaklah bermaksud melakukan kebid’ahan, bahkan mereka sebenarnya berkeinginan untuk memeranginya. Sungguh benar apa yang dikatakan oleh seorang penyair :
أوردها سعد و سعد مشتمل ما هكذا يا سعد تورد العبل Sa’ad ingin menggiring unta sedangkan dirinya berselimut Bukanlah demikian wahai sa’ad caranya menggiring unta
Oleh karena itu kami nasehatkan para pemuda ini untuk senantiasa beramal dengan al-Qur’an dan as-Sunnah sebatas dengan ilmu yang dimilikinya, dan janganlah mereka lancang menuduh orang lain yang ilmu, faham dan kesholihannya tidak mampu mereka tandingi…” Imam Albani rahimahullahu juga berkata di dalam kaset yang sama :
ليس كل من وقع في البدعة وقعت البدعة عليه وليس من وقع في الكفر وقع الكفرعليه
“Tidak setiap orang yang jatuh ke dalam kebid’ahan maka (dengan serta merta) kebid’ahan jatuh atasnya (menjadi mubtadi’) dan tidak setiap orang yang jatuh ke dalam kekufuran maka (dengan serta merta) kekufuran jatuh atasnya (menjadi kafir.” Subhanallah ini adalah kaidah yang sangat besar yang tidak difahami orang-orang pandir dan dungu semacam webmaster salafy.or.id. Perhatikan pula ucapan Ma’ali asy-Syaikh Sholih bin Abdil Aziz Alu Syaikh hafizhahullahu di dalam kaset Nashiihatu lisy Syabaab berikut ini : من الذي يحكم بالبدعة : البدعة حكم شرعي, والحكم على من قامت به بأنه مبتدع هذا حكم شرعي غليظ, لأن الأحكام الشرعية تبع الأشخاص: الكافر, ويليه المبتدع, ويليه الفاسق. وكل واحدة من هذه إنما يكون الحكم بها لأهل العلم, لأنه لا تلازم بين الكفر والكافر, فليس كل من قام به كفر فهو كافر, ثنائية غير متلازمة, وليس كل من قامت به بدعة فهو مبتدع, وليس كل من فعل فسوقا فهو فاسق بنفس الامر “Siapakah (yang layak) dihukumi dengan bid’ah? Bid’ah itu merupakan hukum syar’i, dan menghukumi orang yang mengamalkan suatu bid’ah merupakan hukum syar’i yang sangat berat. Karena hukum syar’iyah yang ditujukan kepada seseorang (sebagai) kafir, mubtadi’ dan fasiq, maka salah satu dari setiap hukum ini adalah haknya ahli ilmu (ulama). Karena tidaklah mesti kekufuran itu menyebabkan pelakunya kafir, dan tidaklah setiap orang yang melakukan kekafiran maka ia (dengan serta merta) menjadi kafir. Suatu tsana’iyah (pasangan) itu tidaklah saling mengharuskan. Tidaklah setiap orang yang melakukan kebid’ahan maka ia menjadi mubtadi’ dan tidaklah pula setiap orang yang melakukan kefasikan ia dengan serta merta menjadi fasiq.” (Lihat : Masa`il fil Hajr wa ma yata’allaqu bihi, Majmu’atu min Ba’dhi Asyrithoti asy-Syaikh Sholih bin Abdil Aziz Alu Syaikh, transkriptor : Salim al-Jaza’iri, www.sahab.org) Perhatikan pula ucapan beliau nafa’allahu bihi ketika menjelaskan hak seseorang yang boleh melakukan vonis bid’ah (tabdi’). Beliau hafizhahullahu berkata : فالحكم بالبدعة وبأنّ قائل هذا القول مبتدع و أنّ هذا القول بدعة ليس لآحد من عرف السنة, وإنما هو لأهل العلم, لأنه لا يحكم بذلك إلا بعد وجود الشرائط وانتفاء الموانع, وهذه المسألة راجعة إلى أهل الفتوى وأنّ اجتماع الشروط وانتفاء الموانع من صنعة المفتي. “Menghukumi suatu bid’ah dimana orang yang berkata dengan perkataan ini (divonis sebagai) mubtadi’ atau perkataan ini adalah bid’ah bukanlah hak setiap orang yang mengetahui sunnah, namun sesungguhnya hal ini merupakan hak ahli ilmu (ulama). Dikarenakan (seseorang) tidak dihukumi dengan bid’ah melainkan setelah terwujudnya syarat-syarat dan dihilangkannya penghalang-penghalang (jatuhnya vonis bid’ah). Dan masalah ini dikembalikan kepada ahli Fatwa (mufti) yang mana mewujudkan syarat-syarat dan menghilangkan penghalang adalah termasuk tugas seorang mufti.” (lihat : referensi sebelumnya) Oleh karena itu saya katakan, wahai webmaster salafy.or.id, kalian telah bertindak zhalim, yakni tidak menempatkan sesuatu pada tempatnya. Kalian telah menempatkan diri seolah-seolah sebagai seorang ulama ataupun mufti yang berhak menvonis bid’ah kepada siapa saja yang sesuai dengan hawa nafsu dan kejahilan kejahilan. Maka sungguh layak apabila karakter dan manhaj ini disebut dengan karakter Haddadiyah, karena manhaj kalian adalah satu dan karakter kalian adalah satu dengan haddadiyah!!! Sungguh benar seseorang yang mengatakan, bahwa kalian ini tatkala duduk di majelis ilmu ustadz-ustadz kalian, tatkala dibacakan ayat-ayat al-Qur’anul Karim dan hadits-hadits nabi, syaithan menjadikan kalian mengantuk dan kalian tertidur di dalam majelis ilmu tersebut sehingga tak ada satupun ayat-ayat dan hadits-hadits yang kalian fahami. Namun tatkala ustadz-ustadz kalian melontarkan tuduhan-tuduhan, tahdzir dan tajrih, maka dengan serta merta kalian terjaga, memasang kedua telinga kalian rapat-rapat dan mata kalian terfokus kepada perkataan ustadz-ustadz kalian, dan syaithan pun memperindah ucapan tersebut. Sehingga ilmu yang masuk di dada-dada kalian adalah tabdi’, tajrih, tafsiq, tahdzir dan tanfir. Wahai webmaster salafy.or.id, pernahkah kalian membaca risalah-risalah Syaikh Ahmad as-Surkati?!! Semisal ar-Rasa’il ats-Tsalatsah yang membahas tentang Sunnah dan Bid’ah, wajibnya sholat ied di lapangan dan permasalahan seputar penentuan ied. Atau al-Masa’il ats-Tsalatsah yang berisi masalah taqlid dan ijtihad, sunnah dan bid’ah dan ziarah kubur, tawassul dan syafa’at. Atau kumpulan fatwa-fatwa beliau di majalah adz-Dzakhiirah al-Islamiyyah?!! Pernahkah kalian menelaah sirah beliau seperti di dalam kitab Tarikh Harokatu al-Ishlah wal Irsyaad wa Syaikhul Irsyaadiyin Ahmad Muhammad as-Surkati fil Indunisiya yang ditahqiq oleh DR. Ahmad Ibrahim Abu Syauq?!! Atau kitab asy-Syaikh Abdul Aziz ar-Rasyid Siiratuhu wa Hayaatuhu yang ditulis oleh DR. Ya’qub Yusuf?!! Tahukah kalian hakikat dakwah beliau rahimahullahu?!! Yang dakwah beliau memerangi bid’ah, khurofat, takhayul dan syirik yang mayoritas dipegang oleh ummat Islam Indonesia dan dibawa oleh kalangan shufiyah Alu Ba’alawi dari Hadhramaut?!! Tahukah kalian bahwa Syaikh as-Surkati adalah da’i ishlah di Indonesia yang ditugasi oleh raja Abdul Aziz Alu Su’ud untuk meluaskan dakwah tauhid di negeri ini?!! Jika kalian tidak tahu, maka ingatlah firman Alloh berikut :
وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولاً “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabannya.” (Al-Israa’ : 36)
Oleh karena itu ana tantang kalian sekali lagi, wahai webmaster salafy.or.id, هاتوا برهانكم إن كنتم صادقين!!! (Berikan hujjah kalian jika kalian orang-orang yang benar)!!! Jika kalian tidak memberikan bayan dan hujjah, maka sungguh benar apa yang dikatakan oleh penyair :
وإذا الدعاوى لم تقم بدليلها بالنص فهي على السفاه دليل Jika para pendakwa tidak menopang dalilnya dengan hujjah Maka dia berada di atas selemah-lemahnya dalil
الدعاوى ما لم تقيم عليها بينة ابناءها ادعياء Para pendakwa yang tidak menopang dakwaannya dengan argumentasi Maka dia hanyalah para pendakwa belaka
Ataukah kalian hanya mengikuti dhonn (prasangka) belaka, ataukah qiila wa qoola (desas-desus) dari ustadz-ustadz kalian dan dengan serta merta kalian benarkan tanpa meminta bukti?!! Maka kami katakan pada kalian :
و من جعل الغراب له دليلا يمر به على جيف الكلاب Barangsiapa yang menjadikan burung gagak sebagai dalil Maka ia akan membawanya melewati bangkai-bangkai anjing
Dan webmaster salafy.or.id ini memang tidak punya dalil melainkan hanya berdalilkan dengan gagak-gagak pemakan bangkai, sehingga indera penciuman, pengelihatan, perasa dan peraba mereka telah menjadi rusak dikarenakan seringnya mereka melewati bangkai-bangkai anjing. Bahkan lebih dari itu, mereka memakan bangkai-bangkai anjing tersebut sehingga mereka tertular virus rabies, akibatnya mereka akan senantiasa menjulurkan lidahnya, menyebarkan air liur najisnya kesana kemari, menyebarkan bau busuknya dan akan menularkan virusnya kesana kemari. Na’am. dan virus rabies itu adalah manhaj dan karakter Haddadiyah. Semoga Allah memberikan petunjuk kepada webmaster salafy.or.id agar mereka terhindar dari ‘virus’ ganas ini, yang akan mematikan hati dan tubuh penderitanya. Sebagaimana yang dikatakan oleh Syaikh Malik Husain hafizhahullahu : “Sesungguhnya daging para ulama itu beracun dan hukum Alloh di terhadap para pencela ulama telah diketahui, maka barangsiapa yang berkata buruk terhadap ulama dan mencercanya, maka niscaya Alloh akan menimpakan kematian hatinya sebelum wafatnya. Kita memohon perlindungan dan keselamatan dari Alloh.” (Lihat Majalah al-Asholah, no. 31, tahun ke-6, hal. 43) Dan ingatlah firman Alloh berikut :
وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا “Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mu’min dan mu’minat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (Al Ahzab : 58)
Wahai webmaster salafy.or.id, fahamilah nasehat ini!! Jika kalian belum juga faham, maka saya hanya bisa mengatakan :
علي نحت القفافي من معادنها و ما علي إن لم تفهم البقر Tugasku adalah mengukir bait-bait syair dari sumbernya Dan bukanlah tanggung jawabku apabila sapi itu tidak paham

4 Comments:

Anonymous Anonymous said...

widih ...
sesama salafy saling berbantahan .. gimana sih .. maka nggak heran kalau dikatakan kelompok salafi ini paling mudah berpecah belah dibading firqoh lainnya .. (meski nggak mau ngaku disebut firqoh lo ..)

11/09/2005 03:48:00 PM  
Blogger Abu Salma Al-Atsari said...

Menjawab syubuhat antum di atas, maka ana katakan :

1. Tidaklah setiap orang yang mengklaim dan mendakwakan dirinya berada di atas al-Haq, maka dengan serta merta al-Haq berada pada dirinya. Karena klaim dan dakwaan haruslah disertai dengan argumentasi dan hujjah. Oleh karena itu tidaklah setiap orang yang mengaku sebagai salafy ahlus sunnah maka dia dg serta merta menjadi salafy ahlus sunnah. Karena salafy memiliki 'alamat atau ciri-ciri khusus, yang mana jika ciri-2 ini tidak dimiliki oleh org yang mengaku-2 maka ia hanyalah pengaku-2 belaka. Sebagaimana dikatakan oleh penyair :
Kullun yadda'iy washlan bi Layla
wa Layla la tuqirru lahum bidzaaka

Artinya :
Semua mengaku-2 punya hubungan dengan Laila
namun Laila memungkiri pengaku-an tersebut

2. Salafy bukanlah firqoh atau kelompok sebagaimana dikatakan oleh penuduh di atas. Namun tidaklah menutup kemungkinan adanya orang-2 yang mengaku-2 salafy namun mereka memiliki ciri-2 hizbiyah, yaitu fanatik (ta'ashshub) thd ustadz-2nya melebihi firqoh-2 sesat lainnya. Sehingga kesalahan inilah yang perlu dikritisi dan tidak ditimpalkan kepada selainnya.

3. Ahlus Sunnah saling berlemah lembut antar sesamanya dan seorang ahlus sunnah memiliki sifat yang lemah lembut, tidak berperangi kasar dan tidak menyebabkan manusia lari menjauh darinya. Jika ada seorang pengaku ahlus sunnah yang memiliki karakter keras, suka menfitnah, menghujat, membid'ahkan tanpa ilmu, mutaa'ali (Sok merasa tinggi ketimbang para ulama dan fanatik thd ashaghir. Maka mereka adalah hizbiyah berkedok salafy.

4. Salafiyun tidaklah ma'shum. Sehingga ada diantara barisan Salafiyun manusia-2 yang memiliki rasa hasad, iri, dengki, takabbur dan selainnya. Maka orang seperti ini adalah orang yang bermaksiat di kalangan ahlus sunnah, yang harus dinasehati dan dididik. Oleh karena itu, menghukumi karena adanya karakter manusia yg seperti ini kepada seluruh salafiyun adalah kezhalimah dan kejahilan.

Nas'alullaha Salamah wal 'Aafiyah

11/23/2005 02:44:00 PM  
Anonymous Anonymous said...

702. | Abu Hammad · 04.11.2005 20:42
Berani bicara BERANI bertanggung jawab...
Comment:

Pujian atas Surkatti dan al Irsyad perlu diralat. Berikut sumber yang paling sahih tentang Al Irsyad dan Surkatti menurut DPP Al Irsyad dan murid tulennya, Abdullah Badjerei, bapak dari H. Hussein Badjerei. Semoga dapat bermanfaat bagi yg masih belum mengetahui siapa Surkati dan Al Irsyad.
-----------
Sumber Buku "Al Irsyad Mengisi Sejarah Bangsa" karya H. Hussein Badjerei. Buku resmi yang diakui DPP Al Irsyad alirsyad.or.id .
(Tanda petik adalah kutipan buku, di belakangnya diikuti dgn komentar kami)

1. Hal 8, "gerakan yang diprakarsai Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dinamai Gerakan Wahabi".

2. Hal 9, "… penggalian disiplin ilmu dan filsafat.." "… gerakan ini dikenal pula dengan nama Pan Islam". Nampak Al Irsyad sangat mengagungkan kedudukan filsafat yang menjadi ciri khas dakwah Mu'tazilah.

3. Hal 10, seputar Jamaluddin al Afghani, Muhammad Abduh, Rashid Ridho yang sangat kental dgn pemikiran Ahmad Surkati dan Al Irsyadnya

4. Hal 18, "pemerintah di negeri Belanda merasa perlu menurunkan para spesialis kolonialisnya… guna melakukan penelitian dan penyelidikan lebih lanjut tentang Islam"."tokoh legendaris adalah seorang sarjana : Prof. Dr. Christian Snouck Hurgronje". Nampak bahwa Hussein Badjerei mengetahui siapa Snouck ini, yang telah melakukan operasi intelijen di Indonesia, memporak-porandakan muslimin Aceh maupun di Jawa.

5. Hal 23, Abdullah Badjerei menyatakan : "Snouck akan 'berjihad' untuk melaksanakan cita-citanya", "nampaknya Snouck berusaha berjihad…" Pantaskah istilah jihad untuk seorang antek imperialis Belanda ?

6. Hal 27, "Mereka adalah Syaikh Ahmad Assoorkattiy al Anshary yang ditempatkan di sekolah…" Inilah cikal-bakal kehadiran Surkati di Indonesia

7. Hal 32, "Syaikh Umar Yusuf Manggus yang menjabat Kapten Arab di Jakarta…" Yakni Manggus adalah kapten Arab antek imperialis Belanda sesuai informasi di lembar berikutnya.

8. Hal 33, Madrasah al Irsyad didirikan oleh Surkati mendapat ijin kafir Belanda (Staadsblad 550/1905) di bawah payung Jam'iyyyah Al Ishlah wal Irsyad al 'Arabiyyah. Perhimpunan al Irsyad ini resmi mendapat pengakuan Hukum dari Gubernur Jendral penjajah kafir Belanda SK no 47 tgl 11/08/1915. Kenapa Al Irsyad demikian dekat dgn pemerintah Belanda, shg mendapat pengakuan resmi menurut hukum kafir Belanda bahwa Al Irsyad itu organisasi resmi ?

9. Hal 35, Guru Surkati salah satunya Syaikh Ahmad albarzanji. Surkati yakin "mati di Jawa dengan berjihad, lebih suci daripada mati di Mekkah tanpa jihad".

10. Hal 36, Surkati menghadiri Maulid Barzanji dan dia berdiri untuk menghormati bid'ah tsb."Tetapi saya ini punya misi, saya perlu berdialog dengan mereka semua. Kalau saya duduk seperti kalian pada upacara tadi, pintu untuk saya berdialog dengan mereka sudah pasti tertutup." Ditulis oleh Abdullah Badjerei, toleransi dgn ahlul bid'ah demikian kental, Surkati mencontohkan apabila -maaf –Anda mau berdakwah kepada pelacur maka harus … dulu ? Atau apabila mau berdakwah pada penyembah kubur, selayaknya … dulu ? Demikiankah wasilah dakwah yang diajarkan Rasulullah ? Mencebur dahulu, memperbaiki dari dalam sambil tenggelam dgn kemaksiatan, kebidahan ?

11. Hal 37, Surkati terlibat debat dgn tokoh PKI Semaun, lantaran kalah debat dan melihat Semaun kokoh dalam ke-PKI-annya, Surkati memujinya "anaa uhibbu haadzarrajula katsiiran;saya suka sekali pada orang ini." Lihatlah, pantaslah Surkati ini disebut orang berpaham SURuri tingkat Tinggi, tidak pandang bulu, Semaun pun dipuji lantaran dia kokoh dalam paham sesat dia.

12. Hal 41, Surkati menerbitkan majalah Az Zachirah Al Islamiyyah pada th 1923.

13. Hal 44, Surkati halalkan rokok atas Abdullah Badjerei lantaran Surkati amat sayang padanya. Gaji Surkati waktu itu f.200 (200 gulden), f.30 sudah dapat 1,2 ton beras (1.2 ton beras = 1200 kg, berarti f.0.025 sudah dapat 1 kg). Lihatlah rasa sayang Surkati ternyata menjerumuskan yang disayangi dalam kematian yang perlahan akibat rokok.

14. Hal 45, Surkati punya murid dari kalangan penjajah Belanda yakni Prof. Dr. Van Nieuwenhuise, shg menjadi bekal dia memimpin siaran berbahasa Arab pada radio kafir Belanda di Belanda, Hilversum.Apakah tidak mungkin Van Nieuwenhuise memutar-balikkan paham Islam dgn senjata bahasa Arabnya?

15. Hal 47, taashubnya Sholah al Bakri : "Kalau matahari telah terbit dari Barat, barulah saya akan berpaling dari al Irsyad". Lihatlah pemujaan pada al Irsyad yang demikian tinggi penuh dgn semangat hizbiyyah.

16. Hal 48, Surkati juga guru CH.O.van der Plas, konsul Belanda di Jeddah yang menjadi Ajun Advisor dari kantor kolonial belanda Kantoor voor Inlandsche Zaken, juga Prof. Dr. G.F. Pijper sebagai Advisor di kantor yang sama, dia belajar Ilmu Tafsir dan Fiqh dari Surkati. (hal 49) Lihatlah Surkati demikian dekat dgn kolonialis Belanda, maka apakah mungkin Surkati merancang untuk melawan imperalis Belanda dalam kedekatannya ? Maka tidak patut Irsyadi meminta-minta gelar 'Pahlawan Nasional' bagi Surkati.

17. Hal 49, kedekatan dgn kolonial Belanda membikin upaya mencari dana, meminta ke kafir Belanda mudah, shg kantor muridnya tadi menjanjikan bantuan dana satu bagian penuh dari prosentase satu periode penarikan lotre Dana Sosial (judi). Alokasinya hanya diberikan pada yayasan, shg Surkati menuruti pemerintah kafir Belanda mendirikan Stichting al Irsyad al Islamiyyah. Dana yang turun adalah sebesar f.10.000. (apabila f.30 sudah dapat 1,2 ton /1200 kg beras atau seharga Rp. 3.600.000 uang sekarang, maka f.10.000 setara dengan Rp. 1.2 Milyar uang sekarang (f.30 = 1200 kg, f.1 = 40 kg, f.10000 = 400.000 kg = Rp. 1.2 Milyar). Sungguh nilai yang sangat besar jumlahnya yang dia halalkan, kendati dikritik habis oleh A Hassan Persis bahwa uang judi tetap haram.

18. Hal 55, "meminta bantuan sayyid Muhammad Rasyid Ridho". Menunjukkan hubungan akrab antara al Irsyad dgn Rasyid Ridho berikut manhajnya tentunya.

19. Hal 58, "Ia dituduh sebagai Wahabi, padahal ketika…". Surkati tidak mau disebut Wahabi, karena tidak seide dgn Syaikh Muhammad Abdul Wahhab. Maka Surkati tidak pantas digelari SALAFY atau ulama Salafy, karena mengingkari seorang tokoh Ulama SALAFY di zamannya.

20. Hal 60-61,"para peserta Konggres akhirnya telah dibaiat oleh Ahmad Surkati dengan menyatakan akan tunduk kepada setiap keputusan…". Inilah baiat hizbiyyah, inilah organisasi yg menghasung pada pemikiran hizbiyyah.

21. Hal 63,"terhadap Snouck Hurgronje, Surkati menaruh simpati karena menilai bahwa Snouck ini memang pandai berbahasa Arab serta agama Islam yang dimiliki Snouch dinilainya tinggi sekali." Tahukah Snouck dicatat sejarah hanya berpura-pura masuk Islam untuk menghancurkan muslimin, mencerai-beraikannya, maka dimanakah kalian wahai muslimin Aceh, Jawa, yang memiliki kisah dari orang-tua kalian tentang kebiadaban Snouck ini ???

22. Hal 63, "Kepada Snouck, Surkati memang berkorespondensi, bahkan semula bermaksud akan mengunjunginya ke negeri Belanda, yang kemudian dibatalkannya karena mendapat berita bahwa Snouck meninggal dunia…" Seandainya Snouck hidup, dipastikan Surkati akan memeluk erat antek Belanda yg 'utama' di negeri kafir Belanda nun jauh disana.

23. Hal 63,"Dr L. de Vries mengagumi Surkati, lantaran kenapa ? Karena Surkati tidak frontal dgn kafir Belanda ! Abdullah Badjerei diberitahu "kalau Surkati itu orang Belanda, maka jabatan Gubernur Jendral masih terlalu rendah baginya." Tidaklah pujian ini didapatkan kecuali karena dekatnya dgn kafir Belanda!

24. Hal 67, menjuluki Ahmad Dahlan sbg waliyullah.Darimana dia tahu, apakah dia berhubungan dgn Allah Ta'ala ???

25. Hal 69,"Semula ketika belajar pad Surkati, Van Der Plas meminta dari Surkati…." Van der Plas, antek tulen kafir penjajah Belanda murid Surkati.

26. Hal 85, pertikaian di Al Irsyad sudah biasa, mulai pemilihan ketua, dst sekitar organisasinya

27. Hal 93-94, kemelut dan pertikaian di Al Irsyad diserahkan pada hukum thoghut Belanda

28. Hal 109,"selain itu ia juga sudah hafal buku Logika Aristoteles berjudul Matan as Sullam". Seorang murid Surkati, Rasjidi karena hafal kitab bait syair, dijadikan asisten Surkati dalam pelajaran gramatika bahasa Arab, plus hafal filsafat kafir Yunani kuno

29. Hal 110, "Umar Yusuf Manggush tentunya lebih 'setia' kepada pemerintah Jajahan Belanda." "Beslitnya sebagai kapten Arab diperolehnya dari pemerintah Jajahan Belanda". Umar Yusuf Manggush adalah salah satu tokoh penting yang turut memfasilitasi lahirnya al Irsyad, padahal dia ANTEK kafir Belanda.

30. Hal 114, "al Irsyad dan Muhammadiyah bukanlah Wahabi". Al Irsyad berlepas diri dari manhaj Syaikh Muhammad Abdul Wahhab, yakni manhaj Salaf. Alhamdulillah, larilah Laila dari para pemujanya lantaran Laila tidak suka.

31. Hal 123,"Irshadi, begitulah mereka menamakan golongan mereka itu…" Pengikut al Irsyad rela disebut Irsyadi.

32. Hal 142,"Para peserta Kongres telah dibai'at oleh Ahmad Surkati…" Baiat oleh Surkati, ciri khas dakwah hizbiyyah.

33. Hal 150, "telah meminta tulisan dan kesan tentang al Irsyad dan pemimpinnya Syaikh Ahmad Surkati dari : Van der Plas, Pijper…." Minta dipuji oleh kafir Belandakah ?

34. Hal 165, "Hari ulang tahun ke 25 al Irsyad…" Ultah Al Irsyad ala imperialis Barat.

35. Hal 167, Ultah pemuda Al Irsyad

36. Hal 173, Ultah pemuda Al Irsyad

37. Hal 181, peringatan Milad ke 26

38. Hal 183, mars Surkati dibuat secara khusus, inilah budaya kafir Belanda yang dituai akibat kedekatannya dgn kafir Belanda.

39. Hal 183, "Al Irsyad menurunkan pasukan Drumband-nya dari Jawa Timur". Al Irsyad = jamaah Drum Band !

40. Hal 189, al Irsyad terlibat dgn politik

41. Hal 211, "Al Irsyad itu adalah ad Drumband". Inilah stigma yang tepat akibat dakwah 'drumband' bermusik ria ala kolonialis Belanda tsb.

Kesimpulan :
1. Ahmad Surkati dan Al Irsyad sangat dekat dengan Belanda, bahkan antek imperialis Belanda "Umar Yusuf Manggush" berperan penting dalam berdirinya Al Irsyad, pendanaannya.
2. Kedekatan Ahmad Surkati dan Al Irsyad dengan para antek Belanda lain CH.O.van der Plas, Prof. Dr. G.F. Pijper, keduanya menjadi murid Surkati, membuat dana bantuan dari imperialis Belanda mengucur, kendati dari uang kotor (judi)
3. Keakraban Ahmad Surkati dengan Prof. Dr. Christian Snouck Hurgronje nampak jelas, selain simpati, sering koresponden, Surkati bahkan 'berkenan' ingin mengunjungi neger kafir Belanda untuk bertemu sahabatnya itu. Padahal kita kenal Snouck inilah yang memporak-porandakan Islam dan muslimin di Aceh, sepatutnya muslimin terlebih Salafy marah dgn Snouck dan sahabatnya ini.
4. Nampak jelas arah dakwah Al Irsyad bukan mengacu pada dakwah Syaikh Muhammad Abdul Wahhab, bahkan terang-terangan menolaknya. Pengikut al Irsyad rela disebut dirinya Irsyadi dan tidak rela disebut Wahabi. Al Irsyad mengacu pada ide Pan Islam karangan Jamaluddin al Afghani yg diamini oleh Muhammad Rasyid Ridha dan Muhammad Abduh.
5. Organisasi Al Irsyad tidak seperti yang digambarkan Abdurahman At Tamimi sbg organisasi Salafi (dai Al Irsyad Jatim), al Irsyad jelas penuh dgn intrik, pertikaian. Nampak al Irsyad adalah organisasi 'modern' - dari dulu hingga sekarang - lengkap dgn perangkat organisasinya, rapat, notulen, anggota, ketua, badan otonom, pertikaian, perselisihan, ada bendera khusus, baiat/sumpah setia, hasil rapat yang mutlak harus dijalankan, mars/lagu wajibnya, memiliki pasukan, drum band dst. Bahkan orang kafirpun dapat menilai bahwa Al Irsyad merupakan organisasi modern, yg tidak mungkin penilaian ini diarahkan pada Salafiyyin, karena Salafiyyin PASTI disebut puritan, kuno, ortodoks oleh orang-orang sekuler.
6. Nampak bendera yang dikibarkan oleh al Irsyad adalah seputar keorganisasian, lengkap dgn perangkatnya tadi, cenderung ke arah politik, paling tidak itulah yang dikesankan setelah membaca buku Al Irsyad tsb. Tidak nampak seruannya, ciri khasnya adalah dakwah Tauhid, membersihkan Bid'ah, mengambil manhaj dakwah Syaikh Muhammad Abdul Wahhab rahimahullah. Wallahu Ta'ala A'lam.

11/23/2005 04:30:00 PM  
Blogger Abu Salma Al-Atsari said...

Webmaster sholafy.or.id memiliki pola fikir dan metode istidlal yang lemah. Sistem generalisir buta tanpa tatsabut, isti'jal (tergesa-2) di dalam menghukumi, tidak ilmiah di dalam berfikir, mudah di dalam menukil sumber-2 yang perlu dipertanyakan kembali dan terlalu pandir di dalam berargumentasi yg mana ini mrp ciri khas mereka.
Fanatik buta kpd ustadz-2nya, membebek kpd da'i-2nya dan 'grusa-grusu' di dalam bersikap adalah imbas kejahilan mereka yang amat sangat.
Jikalau mereka mau membaca sejarah Syaikh Ahmad Surkati dari sumber yang lebih terpercaya, niscaya konklusi-2 prematur dan konyol seperti di atas takkan keluar.
Aduhai sekiranya mereka ini adalah thullabul ilmi yg senantiasa mengedepankan budaya kritis di dalam menerima informasi, maka niscaya kebodohan-2 seperti yang mereka mainkan ini takkan tampak...
Sekiranya mereka mau membaca tarikh Al-Irsyad wa Syaikhul Irsyadiyin Ahmad as-Surkati al-Anshori yang ditahqiq oleh Abu Syauq yang disusun dari risalah Ustadz Umar Sulaiman Naji, maka niscaya mereka akan mendapatkan informasi ttg dakwah syaikh lebih jelas.
Karena apabila mereka mau mengambil sejarah yang diceritakan oleh (yg kata mereka sandanya 'ali/tinggi) dari Umar Sulaiman Naji dan adik Syaikh sendiri yang bernama Muhammad Sathi al-Anshori, maka keilmiahan mereka akan lebih baik. Sekiranya mereka mau membaca risalah-2 dan tulisan syaikh Surkati sendiri maka niscaya mereka akan mendapatkan gambaran hakikat dakwah Syaikh...
Lihatlah ashoghir (bocah ingusan yg dangkal pemahaman agamanya) ini!!! Mereka lebih mendahulukan akal-2 mereka daripada akal-2 masyaikh. Lihatlah bagaimana tidak beradabnya mereka di dalam menuduh org yg lebih tua dari mereka dan telah tiada yang mana amal mereka tidak mampu menjangkau mata kaki bahkan seperempatnya pun tidak!!!
Para Muta'aalimin (kaum sok tahu) ini, merasa lebih 'alim daripada syaikh Ali Hasan yg telah membaca risalah-2 syaikh Ahmad Surkati dan memberikan justifikasi kpd aqidah dan manhaj syaikh dengan tazkiyah. Namun para juhala' ini tidak rela, kefanatikan dan kebodohan mereka telah melewati batas sehingga mereka menjadi 'ngelamak-ngelamak' yang bisa berfatwa : fulan kadza wa fulan kadza!!! Mereka menempatkan diri sebagai ahli Jarh wa Ta'dil padahal mereka ini tdk lebih dari ahli Jahr wa Tanfir, wa Tadhlil wa jahil!!!
Subhanalloh!!!
Padahal, wahai sholafy (pembual)... wahai Ibrahim 'Boncu' dan Uuh(uy...) Muhdi para pengikut manhaj pembual... sudahkan ente membaca risalah-2 Syaikh Surkati?!! sudahkah ente membaca tarikh Al-Irsyad yg disusun oleh DR. Abu Syauq?!! Jika ente membacanya, maka niscaya ente akan tahu bagaimana perjuangan syaikh di dalam memerangi bid'ah, khurofat, takhayul, shufiyah yg diusung oleh kaum shufiyun alu Ba'alawi yg arogan, berdebat dengan mereka dan menumpas kebatilan-2 mereka...
Wahai sholafy... jika ente baca pula buku tsb, maka niscaya ente akan tahu bahwa jum'iyah Al-Irsyad pertama kali yg didirikan adl murni pendidikan, dan tdk ada unsur politik sama sekali, dan jika ente juga bisa baca maka niscaya ente akan tahu pula bahwa syaikh tdk aktif di dalam perhimpunan organisasi Al-Irsyad...!!!
Beliau hanyalah mudaris, pengajar, yang ditawarin oleh masyarakat Arab non Ba'alawi yang mau menerima dakwah ishlahiyah!!!
Wahai sholafy, jika ente baca risalah ats-Tsalalah, Majmu'atu Rosa'il ats-Tsalats, al-Masa'il at-Tsalatsah, Adz-Dzakhirah, dls, maka niscaya ente akan dapatkan keserupaan antara aqidah tauhid yg diusung syaikh dg yg disebarkan oleh Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab. (Insya Alloh, jika ada waktu ana akan menyusun muqoronah (perbandingan) aqidah syaikh Surkati dg Imam Ibnu Abdul Wahhab rahimahumallahu).
Wahai sholafy, sungguh mirip sekali manhajmu dengan Hizbut Tahrir yang mudah menuduh ulama dengan antek kafir...!!! Padahal hujjahmu hanyalah setetes air yang tidaklah menghilangkan dahaga dan tidak pula lapar!!!
Wahai sholafy, sungguh rusak sekali pola pokir dan manhajmu!!! Dengan premis ala generalisir konyol...
Sungguh kejahatanmu akan mendapatkan kejahatan yang setimpal!!!
Tunggulah kehancuran pola pikir dan manhaj 'busuk'mu wahai Sholafy, yang insya Alloh akan kami buka kedok kedustaanmu dan metode 'jahiliyah'mu -dengan izin Alloh- setelah dauroh masyaikh nanti...
Sesungguhnya orang-2 pandir itu akan membuahkan kaum yang lebih pandir lagi, bahkan dungu...
waihak anta ya sholafy...!!!

11/28/2005 06:04:00 AM  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home