الدعوة السلفية : موقع أبو سلمي الأثري

Saturday, June 18, 2005

Pandangan asy-Syaikh Ahmad asy-Syurkati tentang kitab Ihya-ulumuddin
Syaikh Ahmad Syurkati berkata : Telah tersebar hadits-hadits lewat pidato (lisan-lisan) para ulama dan pemberi nasehat atau khutbah di masjid yang (hadits-hadits) tersebut dinisbatkan kepada Rasulullah (yang sebagiannya-pent) tanpa dikoreksi ulang (keabsahannya-pent) padahal hadit-hadits tersebut adalah karangan orang-orang zindiq atau munafik untuk menyesatkan kaum muslimin dari jalan agama mereka yang lurus. Ataupun hadits-hadits tersebut dikarang oleh orang-orang tasawuf dengan prasangka bisa memacu (umat-pent) untuk (melaksanakan) agama mereka. Dan terkadang hadits-hadits itu dikarang oleh pengekor hawa nafsu untuk mendukung madzhab mereka, padahal Rasul telah bersabda dalam haditsnya yang shahih dan mutawatir : “Barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja maka persiapkan tempat duduknya dineraka." Banyak sekali hadits-hadits palsu dan dusta ini yang tidak sah dari Nabi digunakan oleh sebagian fuqaha dan orang-orang tasawuf, (Yang mereka mengira hadits-hadits itu shahih sehingga mereka memenuhi kitab-kitab mereka dengan hadits-hadits palsu/lemah tersebut -pent) dan akhirnya orang awampun berpegang teguh denganya seperti nash-nash syari’at yang shahih karena baik sangkanya mereka dengan pengarang kitab-kitab tersebut. Akibatnya tersebar luaslah kedustaan terhadap Rasulullah dan bencana ini. Dan sungguh banyak sekali hadits-hadits palsu dan lemah dalam kitab “Ihya’ Ulumuddin” yang dikarang oleh Imam Ghazali walaupun beliau adalah orang yang terhormat dan mulia, demikian juga dalam kitab “Tanbiihul Ghoofilin” yang dikarang oleh as-Samarqandi serta kitab-kitab Ibnu Hajar Al-Haitsami, Tafsir Baidhawi, Al-Khazin, az-Zamakhsyari dan didalam kitab-kitab sufiyah atau tasawuf, sirah, dan manakib dll. Sesungguhnya kami hanya menginginkan untuk menjelaskan di dalam majalah ini apa yang kami mampu untuk menjelaskannya, dalam rangka menyikap hakekat sebenarnya dan guna menolong agama serta mengharap pahala Allah, membantu para pencari kebenaran yang masih dalam kebingungan. Semoga Allah menolong kita dalam (mencari) kebenaran dan semoga Allah menjadikan amal kita ikhlas karena Allah dan semoga hal ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya atau yang mengamalkannya dan yang mendakwahkannya. Allah-lah sebaik-baik yang mengabulkan doa kita.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home