الدعوة السلفية : موقع أبو سلمي الأثري

Sunday, October 02, 2005

Hakikat Dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab terhadap Pemerintahan Utsmani

Oleh : DR. Ali Muhammad Ash-Sholabi

Sesungguhnya para pengikut dakwah Salafiyah tidak pernah menuntut khilafah dan sama sekali tidak pernah mengatakan penentangan bahwa dirinya tidak tunduk padanya. Namun sesungguh­nya, perselisihan itu hanya ada dalam dua hat yang asasi. Pertama. permintaan para pengikut gerakan Salafi tentang adanya keharusan untuk komitmen para jemaah haji dalam berpegang teguh dengan manhaj Islam dan mencabut semua hat yang keluar dari manhaj Islam. Kedua, adanya perasaan pemerintahan Utsmani yang tidak berdaya di depan kekuasaan gerakan Wahhabi atas kota-kota Suci yang berada di Hijaz. Sebab mereka tahu, bahwa ketidakmampuan mereka ini berarti penurunan wibawa dan posisi mereka secara politik.

Lengkapnya silakan klik....

Fitnah dan Tuduhan Dusta Kelompok Sesat Hizbut Tahrir Terhadap Dakwah Syaikh Imam Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullahu
Artikel ini akan dimuat insya Alloh di Majalah Ilmiah Adz-Dzakhiirah Al-Islamiyyah

Terbitan Ma'had Ali Al-Irsyad Surabaya Edisi no. 17 Ramadhan 1426 beserta artikel : 1. Menjawab Tuduhan Membela Kebenaran (Bantahan II terhadap fitnah Fauzan al-Anshori - MMI terhadap dakwah salafiyah) oleh Ust. Abdurrahman Thayib, Lc. 2. Benang Merah Khurofat dan Harokiy (Syaikh Abdul Malik Ramadhani Al-Jazairi) dialihbahasakan oleh Ust. Abu Zahroh Imam Wahyudi, Lc. 3. Allah Takkan Merubah Janji-Nya (Syaikh Muhammad Musa Nashr) dialihbahasakan oleh Ust. Abu Hasan Arief
وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا "Dan katakanlah: Yang benar telah datang dan yang bathil telah lenyap. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap." (Al Isra : 81) بَلْ نَقْذِفُ بِالْحَقِّ عَلَى الْبَاطِلِ فَيَدْمَغُهُ فَإِذَا هُوَ زَاهِقٌ وَلَكُمُ الْوَيْلُ مِمَّا تَصِفُونَ “Sebenarnya Kami melontarkan yang haq kepada yang batil lalu yang haq itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu lenyap.” (QS. Al-Anbiya’ : 18).