الدعوة السلفية : موقع أبو سلمي الأثري

Friday, July 22, 2005

Celaan demi celaan, tuduhan demi tuduhan serta kedustaan demi kedustaan akan terus dilontarkan bertubi-tubi kepada dakwah yang mubarokah ini (dakwah Salafiyah), tapi Alhamdulillah -dengan seizin Allah- dakwah Salafiyah ini ‘kan terus maju dan semakin menebarkan keharuman sunnah dan atsar ditengah umat. Dakwah Salafiyah ‘kan senantiasa tegak diatas kebenaran, menampakkan yang benar dan tidak akan menyembunyikan (sesuatu pun). Salafiyah bukanlah gerakan di bawah tanah (seperti tikus) yang selalu bersembunyi dari satu lorong ke lorong yang lain, dari satu selokan ke selokan yang lain. Itulah sifat/ciri dakwah Salafiyah (Thoifah Manshuroh) yang dijelaskan oleh Nabi Shallallahu 'alahi wa Sallam dalam sabda beliau : (لا تزال طائفة من أمتي قائمة بأمر الله لا يضرهم من خذلهم أو خالفهم حتى يأتي أمر الله و هم ظاهرون على الناس) Artinya : "Senantiasa ada sekelompok dari umatku yang tegak diatas perintah (agama) Allah, tidak memadharotkan mereka celaan serta penyelisihan orang yang menyelisihi mereka sampai datangnya perintah Allah (hari kiamat) dan mereka (kelompok tersebut) selalu nampak dihadapan manusia" [HR. Bukhori 8/149 dan Muslim 3/1524]. Diantara tuduhan-tuduhan batil dan dusta yang dilontarkan kepada dakwah Salafiyah ini adalah tulisan yang berjudul "Salafiyyun dalam sorotan…" yang disebarkan di website Majelis Mujahidin Indonesia, kontribusi dari Fauzan Al-Anshori -semoga Allah mengampuninya dan memberinya petunjuk-. Tuduhan-tuduhan/syubhat-syubhat ini sebetulnya juga pernah dilontarkan oleh mulut-mulut berbisa lainnya. [كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ إِنْ يَقُولُونَ إِلَّا كَذِبًا] Artinya : "Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka, mereka tidak mengatakan kecuali dusta" [QS Al-Kahfi 5].

Tuesday, July 05, 2005

Ditengah kelesuan dan keterpurukan ekonomi nasional, datanglah sebuah sistem bisnis yang banyak menjanjikan dan keberhasilan serta menawarkan kekayaan dalam waktu singkat. Sistem ini kemudian dikenal dengan istilah Multi Level Marketing (MLM) atau Networking Marketing. Banyak orang yang bergabung kedalamnya, baik dari kalangan orang-orang awam ataupun dari kalangan penuntut ilmu, bahkan dari berita yang sampai kepada kami ada sebagian pondok pesantren yang mengembangkan sistem ini untuk pengembangan usaha pesantren. Pertanyaan yang kemudian muncul, apakah bisnis dengan model semacam ini diperbolehkan secara syar’i ataukah tidak ? Sebuah permasalahan yang tidak mudah untuk menjawabnya, karena ini adalah masalah aktual yang belum pernah disebutkan secara langsung dalam litelatur para ulama’ kita