الدعوة السلفية : موقع أبو سلمي الأثري

Tuesday, May 24, 2005

Adalah sebuah kebahagian dan kenikmatan yang harus disyukuri, disaat seseorang mendapatkan taufiq dari Allah untuk menempuh jalan menuntut ilmu. Banyak dalil-dalil, baik ayat maupun hadits yang menunjukkan akan keutamaan amalan ini, diantaranya sabda Rasulullah e: Artinya: "Barang siapa yang menempuh jalan guna menimba ilmu, niscaya Allah akan mudahkan baginya, berkat amalan ini jalan menuju ke surga". (HRS Muslim)

Saturday, May 14, 2005

Sudah menjadi adat dan kebiasaan firqoh-firqoh sesat untuk memusuhi dan memfitnah kepada pembela dakwah yang haq, yang menyeru manusia kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Allah dan Sunnah rasul-Nya. Abdul Qodim Zallum rahimahullahu, salah satu tokoh Hizbut Tahrir dengan bangga mengatakan dalam bukunya yang berjudul Kaifa Hudimat Khilafah (dalam versi Indonesianya berjudul Konspirasi Barat meruntuhkan Khilafah Islamiyah, hal. 5), sebagai berikut : ?Inggris berupaya menyerang negara Islam dari dalam melalui agennya, Abdul Aziz bin Muhammad bin Saud. Gerakan Wahhabi diorganisasikan untuk mendirikan suatu kelompok masyarakat di dalam negara Islam yang dipimpin oleh Muhammad bin Saud dan dilanjutkan oleh anaknya, Abdul Aziz. Inggris memberi mereka bantuan dana dan senjata.?

Thursday, May 12, 2005

Palestina adalah bumi penuh berkah yang Allah jadikan sebagai tempat turunnya risalah, tempat berhimpunnya kebudayaan dan sebagai tempat hijrah para nabi-Nya. Di dalamnya terdapat kiblat pertama dan tempat diisra?kannya Nabi Shallallahu ?alaihi wa Sallam, di dalamnya pula Dajjal akan binasa melalui tangan al-Masih ?alaihi salam dan dibinasakannya Ya?juj dan Ma?juj. Serta di dalamnya pula, bebatuan dan pepohonan akan berkata, ?wahai muslim! Wahai hamba Allah! Ini ada Yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuhlah dia!?, maka yahudipun akan binasa melalui tangan hamba-hamba Allah yang shalih di bumi Palestina.

Tuesday, May 10, 2005

Saya pribadi telah melihat beberapa pemuda yang memiliki sikap ghuluw (berlebihan/ekstrim) dan menjadikan sikap ghuluwnya ini sebagai jalan dalam beragama. Jika salah seorang dari mereka melihat ada orang lain yang berbeda dengannya dalam perkara Ijithad, ia menghajrnya, tidak berbicara dengannya atau tidak pula berusaha berhubungan dengannya! Walaupun orang yang dihajr tersebut bisa jadi keluarga atau teman terdekatnya.

Thursday, May 05, 2005

Bagaimanakah tafsir pada zaman nabi? bagaimana pula pada zaman sahabat dan tabi'in? bagaimana sejarah pembukuannya? dan bagaimana pula metode penulisannya? Risalah ini akan memaparkannya secara ringkas disertai contohnya.

Wednesday, May 04, 2005

مميزات الحدادية Karakteristik Haddadiyah كتبه الشيخ ربيع بن هادي عمير المدخلي Oleh : Fadhilatus Syaikh Rabi’ bin Hadi ‘Umair al-Madkholi
بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن تبع هداه. أما بعد: Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Segala puji hanyalah milik Allah, Sholawat dan Salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah, keluarganya dan sahabat-sahabatnya serta siapa saja yang mengikuti petunjuknya. Kemudian setelah itu :
بسبب ما جرى من الفتنة بين الشباب في اليمن وطالت ذيولها وتفرعت شعبها، فامتدت إلى بلاد أخرى، وكثرت تطلعات الناس إلى بيان الحق وبيان المصيب من المخطئ، وكان من أسباب هذه الفتن أن طلاب العلم في اليمن رمي بعضهم بالمنهج الحدادي، فاضطررت إلى بيان هذا المنهج لعل ذلك يوضح لكثير من طلاب الحق أن يميزوا بين منهج أهل السنة والمنهج الحدادي Disebabkan oleh fitnah yang tengah berlangsung diantara para pemuda di Yaman yang berbuntut panjang dan menjadi bercabang-cabang, dan meluas hingga ke negeri-negeri lainnya, serta banyaknya keingintahuan ummat terhadap keterangan yang haq dan benar dari yang salah, dimana penyebab merebaknya fitnah ini adalah bahwasanya para penuntut ilmu di Yaman saling melemparkan tuduhan dengan manhaj Haddadi antara satu dengan lainnya, maka (hal ini) mengharuskan saya menjelaskan manhaj (Haddadi) ini kepada mayoritas para pencari kebenaran agar menjadi jelas perbedaan antara manhaj Ahlus Sunnah dengan manhaj Haddadi. ثم لعل ذلك يسهم إلى حد بعيد في القضاء على هذه الفتنة مع وعدنا بمواصلة بيان القضايا الأخرى تلبية لهذه المطالب الملحة، وإسهاماً في إنهاء الفتنة . Kemudian semoga yang demikian ini dapat memberikan andil di dalam pembatasan yang jelas di dalam menyelesaikan permasalahan fitnah ini, dimana kami juga menjanjikan menindaklanjuti mengklarifikasi permasalahan lainnya dalam rangka memenuhi tuntutan perjanjian dan turut memberikan andil di dalam menyelesaikan fitnah ini
منهج الحدادية Manhaj Haddadi
بغضهم لعلماء المنهج السلفي المعاصرين وتحقيرهم وتجهيلهم وتضليلهم والافتراء عليهم ولا سيما أهل المدينة، ثم تجاوزوا ذلك إلى ابن تيمية وابن القيم وابن أبي العز شارح الطحاوية، يدندنون حولهم لإسقاط منزلتهم ورد أقوالهم. 1. Mereka membenci para ulama saat ini yang bermanhaj salaf, mencela, membodoh-bodohkan, menyesatkan dan membuat fitnah terhadap mereka, terutama terhadap ulama Madinah. Kemudian mereka pun juga memperbolehkan (melakukan hal yang sama) terhadap Ibnu Taimiyah, Ibnul Qoyyim dan Ibnu Abil Izz pensyarah ath-Thohawiyah. Mereka juga mendengangdengungkan di tengah-tengah mereka tentang kehinaan kedudukan para ulama dan membantah ucapan-ucapan mereka (para ulama'). قولهم بتبديع كل من وقع في بدعة، وابن حجر عندهم أشد وأخطر من سيد قطب. 2. Mereka memiliki pendapat yang membid’ahkan siapa saja yang terjatuh kepada kebid’ahan, dan Ibnu Hajar menurut mereka lebih besar dan lebih bahaya (bid’ahnya) ketimbang Sayyid Quthb. تبديع من لا يبدع من وقع في بدعة وعداوته وحربه، ولا يكفي عندهم أن تقول: عند فلان أشعرية مثلاً أو أشعري، بل لابد أن تقول: مبتدع وإلا فالحرب والهجران والتبديع. 3. Membid’ahkan siapa saja yang tidak membid’ahkan orang-orang yang terjerumus ke dalam kebid’ahan, memusuhinya dan memeranginya. Tidak cukup bagi mereka mengucapkan misalnya : “Pada diri fulan terdapat pemahaman asy’ariyah atau asy’ari.” Namun menurut mereka harus mengucapkan : “Mubtadi’!!! maka harus diperangi, dihajr (isolir) dan dibid’ahkan.” تحريم الترحم على أهل البدع بإطلاق لا فرق بين رافضي وقدري وجهمي وبين عالم وقع في بدعة 4. Mengharamkan bertarahum (mendo’akan rahmat bagi orang yang telah meninggal) terhadap ahlul bid’ah secara mutlak, tidak ada bedanya antara Rafidhi, Qodari, Jahmi ataupun ulama yang terjatuh ke dalam kebid’ahan. تبديع من يترحم على مثل أبي حنيفة والشوكاني وابن الجوزي وابن حجر والنووي. 5. Membid’ahkan siapa saja yang bertarahum terhadap orang-orang yang semisal Abu Hanifah, asy-Syaukani, Ibnul Jauzi, Ibnu Hajar dan an-Nawawi. العداوة الشديدة للسلفيين مهما بذلوا من الجهود في الدعوة إلى السلفية والذب عنها، ومهما اجتهدوا في مقاومة البدع والحزبيات والضلالات، وتركيزهم على أهل المدينة ثم على الشيخ الألباني رحمه الله لأنه من كبار علماء المنهج السلفي، أي أنه من أشدهم في قمع الحزبيين وأهل البدع وأهل التعصب، ولقد كذب أحدهم ابن عثيمين في مجلسي أكثر من عشر مرات فغضبت عليه أشد الغضب وطردته من مجلسي، وقد ألفوا كتباً في ذلك ونشروا أشرطة ، وبثوا الدعايات ضدهم، وملؤوا كتبهم وأشرطتهم ودعاياتهم بالأكاذيب والافتراءات ؛ ومن بغي الحداد أنه ألف كتاباً في الطعن في الشيخ الألباني وتشويهه يقع في حوالي أربعمائة صحيفة بخطه لو طبع لعله يصل إلى ألف صحيفة، سماه " الخميس" أي الجيش العرمرم، له مقدمة ومؤخرة وقلب وميمنة وميسرة. 6. Permusuhan yang sangat sengit terhadap salafiyun walaupun mereka mengerahkan segenap daya upaya di dalam berdakwah kepada salafiyah dan membelanya, walaupun mereka bersungguh-sungguh di dalam memerangi kebid’ahan, hizbiyah dan kesesatan, yang mereka pusatkan kepada ulama Madinah kemudian kepada Syaikh al-Albani rahimahullahu, dikarenakan beliau adalah ulama senior manhaj salafi. Yaitu beliau termasuk orang yang paling keras di dalam menumpas hizbiyun, ahlul bid’ah dan para fanatikus. Sungguh pernah salah seorang diantara mereka mendustakan Ibnu Utsaimin di dalam majlisku lebih dari sepuluh kali, sehingga menyebabkan diriku benar-benar sangat murka kepadanya dan kuusir dia dari majlisku. Mereka telah menulis beberapa buku tentang hal ini dan menyebarkan kaset-kaset. Mereka menyebarkan propaganda-propaganda yang kontradiktif dan memenuhi kitab-kitab dan kaset-kaset serta propaganda-propaganda mereka dengan kedustaan dan fitnah. Termasuk kejahatan al-Haddad ini adalah dia menulis sebuah buku yang penuh tipu daya yang mencela dan menghujat asy-Syaikh al-Albani yang berjumlah lebih dari empat ratus lembar kertas dengan tulisan tangan, sekiranya dicetak bisa mencapai seribu lembar, yang dinamakan “al-Khamiis”, yakni sepasukan besar yang memiliki (pasukan). Buku ini memiliki muqoddimah (pendahuluan) dan mu’akhkhiroh (konkusi/kesimpulan), memiliki ‘jantung’ dan sisi kanan serta sisi kiri. وكان يدَّعي أنه يحذِّر من الإخوان المسلمين وسيد قطب والجهيمانية، ولم نره ألف فيهم أي تأليف، ولو مذكرة صغيرة مجتمعين فضلاً عن مثل كتابه الخميس. Dia mengklaim bahwa dirinya mentahdzir Ikhwanul Muslimin, Sayyid Quthb dan Juhaimaniyah (pengikut Juhaiman), namun kami belum pernah melihat satupun tulisannya (yang membantah mereka) walaupun berupa risalah kecil, sebagaimana kitabnya ‘al-Khamiis’ (yang tebal). غلوهم في الحداد وادعاء تفوقه في العلم ليتوصلوا بذلك إلى إسقاط كبار أهل العلم والمنهج السلفي وإيصال شيخهم إلى مرتبة الإمامة بغير منازع كما يفعل أمثالهم من أتباع من أصيبوا بجنون العظمة، وقالوا على فلان وفلان ممن حاز مرتبة عالية في العلم: عليهم أن يجثوا على ركبهم بين يدي أبي عبد الله الحداد وأم عبدالله. 7. Mereka Ghuluw (berlebih-lebihan) terhadap al-Haddad dan mendakwakan ketinggian ilmunya, yang mana mereka memperoleh hal ini dari pelecehan terhadap ulama senior manhaj salafi. Mereka mengangkat gurunya hingga kepada derajat imamah yang tak dapat dicabut sebagaimana apa yang dilakukan oleh orang yang semisal mereka dari kalangan para pengikut orang yang tertimpa gila kemuliaan. Mereka berkata terhadap fulan dan fulan yang memiliki ilmu yang tinggi tentang wajibnya mereka berlutut diantara dua tangan Abu Abdillah al-Haddad dan Ummu Abdillah. تسلطوا على علماء السلفية في المدينة وغيرها يرمونهم بالكذب: فلان كذاب وفلان كذاب، وظهروا بصورة حب الصدق وتحريه، فلما بين لهم كذب الحداد بالأدلة والبراهين، كشف الله حقيقة حالهم وما ينطوون عليه من فجور، فما ازدادوا إلا تشبثاً بالحداد وغلواً فيه. 8. Lancang terhadap para ulama salafiyin di Madinah dan selainnya dengan menuduh mereka sebagai pendusta : “fulan kadzdzab dan fulan kadzdzab”. Mereka menampakkan perilaku seolah-olah mencintai kejujuran dan mengejar-ngejarnya. Tatkala diterangkan tentang kedustaan al-Haddad dengan dalil-dalil dan keterangan yang nyata, Allah menyingkap hakikat keadaan mereka dan segala yang mereka sembunyikan dari kejahatannya. Dan tidaklah bertambah pada mereka melainkan semakin berpegang teguh dengan al-Haddad dan semakin ghuluw terhadapnya. امتازوا باللعن والجفاء والإرهاب لدرجة أن كانوا يهددون السلفيين بالضرب، بل امتدت أيديهم إلى ضرب بعض السلفيين. 9. Memiliki ciri khas suka melaknat, berperangai kasar dan suka menteror hingga di suatu tingkatan dimana mereka bersikap keras terhadap salafiyun dengan memukulnya, bahkan mereka menggunakan tangan-tangan mereka untuk memukuli sebagian salafiyun. لعن المعين حتى إن بعضهم يلعن أبا حنيفة، وبعضهم يكفره. ويأتي الحداد إلى القول الصواب أو الخطأ فيقول هذه زندقة، مما يشعر أن الرجل تكفيري متستر. 10. Melaknat secara spesifik sampai-sampai ada sebagian mereka melaknat Abu Hanifah dan sebagiannya lagi mengkafirkan beliau. Datanglah al-Haddad dengan perkataan yang benar atau salah dan ia berkata : ini adalah kezindiqan, ini merupakan tanda-tanda bahwa orang ini adalah takfiri yang tersembunyi. الكبر والعناد المؤديان إلى رد الحق كسائر غلاة أهل البدع فكل ما قدمه أهل المدينة من بيان انحرافات الحداد عن منهج السلف ورفضوه؛ فكانوا بأعمالهم هذه من أسوأ الفرق الإسلامية وشرهم أخلاقاً وتحزباً. 11. Sombong dan keras kepala di dalam menolak kebenaran seperti sifatnya seluruh ahlul bid’ah yang ekstrim (ghulath). Setiap kali ulama Madinah menyodorkan keterangan tentang penyimpangan-penyimpangan al-Hadad dari manhaj salaf, mereka selalu menolaknya. Sehingga berdasarkan perilaku mereka yang seperti inilah, mereka termasuk sejelek-jelek firqoh (sempalan) islam dan seburuk-buruknya akhlak serta sefanatik-fanatiknya fanatikus. كانوا أكثر ما يلتصقون بالإمام أحمد، فلما بُيِّنَ لهم مخالفة الحداد للإمام أحمد في مواقفه من أهل البدع أنكروا ذلك واتهموا من ينسب ذلك إلى الإمام أحمد، ثم قال الحداد: وإن صح عن الإمام أحمد فإننا لا نقلده، وما بهم حب الحق وطلبه وإنما يريدون الفتنة وتمزيق السلفيين. 12. Seringkali kebanyakan dari mereka melekatkan diri kepada Imam Ahmad, namun ketika dijelaskan kepada mereka penyimpangan al-Haddad terhadap Imam Ahmad di dalam mensikapi Ahlul Bid’ah, mereka mengingkarinya dan menuduh orang yang menyandarkan demikian kepada Imam Ahmad. Lantas al-Haddad berkata : “Jika sekiranya benar dari Imam Ahmad maka sesungguhnya kami tidak taklid kepada beliau”. Mereka itu tidaklah mencintai kebenaran dan tidak pula mencari kebenaran, sesungguhnya yang mereka kehendaki adalah fitnah dan mengoyak-ngoyak barisan salafiyin. ومع تنطعهم هذا رأى السلفيون علاقات بعضهم بالحزبيين وبعضهم بالفساق في الوقت الذي يحاربون فيه السلفيين ويحقدون عليهم أشد الحقد ولعلهم يخفون من الشر كثيراً فالله أعلم بما يبيتون. Dengan sifat tanathu’ (berlebih-lebihan)-nya ini, salafiyun melihat pertalian sebagian mereka dengan hizbiyin dan sebagiannya lagi dengan orang-orang fasik, di waktu mereka memerangi salafiyin dan mendengki mereka dengan kedengkian yang amat sangat. Bisa jadi keburukan mereka yang tersembunyi ini lebih banyak lagi dan Allah-lah yang Maha Tahu terhadap apa yang mereka sembunyikan. وعلى السلفيين الصادقين أن ينصروهم وينصروا المنهج الذين يسيرون عليه، ويأخذوا على يد من ظلمهم وظلم منهجهم، وحذار حذار أن يقع أحد منهم فيما وقع فيه الحدادية ، أو في بعض ما وقعوا فيه، وهذا هو الميدان العملي لتمييز الصادقين من الكذابين، كما قال تعالى:( ألم أحسب الناس أن يتركوا أن يقولوا آمنا وهم لا يفتنون ولقد فتنا الذين من قبلهم فليعلمن الله الذين آمنوا وليعلمن الكاذبين). Wajib bagi salafiyin yang jujur/benar untuk menolong mereka dan menolong manhaj yang mereka lalui ini, dan mengambil tangan orang yang menganiaya mereka dan menganiaya manhaj mereka. Mereka wajib ekstra berhati-hati agar tidak ada seorangpun dari mereka terjerumus ke dalam perkara-perkara yang Haddadiyah terjerumus ke dalamnya, atau terjerumus ke dalam sebagian perkara yang Haddadiyah terjerumus ke dalamnya. Inilah medan amal yang membedakan orang-orang yang benar dari para pendusta, sebagaimana firman Allah : “Alif laam Mim, Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan begitu saja mengatakan : “Kami telah beriman.” Sedangkan mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Ia mengetahui orang-orang yang dusta.” (al-Ankabut : 2) وأسأل الله الكريم رب العرش العظيم أن يعصم السلفيين جميعاً في كل مكان من السقوط في هذا الامتحان، ولا سيما في بلاد اليمن التي ظهرت فيها سنة رسول الله عبر المنهج السلفي. Aku memohon kepada Allah yang Maha Mulia Pemelihara Arsy yang Agung agar melindungi seluruh salafiyin di semua tempat dari terjerumus ke dalam ujian ini, terutama di negeri Yaman yang telah tampak di dalamnya sunnah Rasulullah yang menguji manhaj salafi.
كـــتبه ربيع بن هادي المدخلي 20/2/1423هـ Ditulis oleh : Rabi’ bin Hadi al-Madkholi 20/2/1423 H. Dialihbahasakan oleh Abu Salma dari www.rabee.net

Monday, May 02, 2005

BAI'AT DIANTARA SUNNAH DAN BID'AH
Bagaimanakah hukum Ba'iat menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah?? Bagaimanakah dengan bai'at yang kini lagi marak berkembang di tengah-tengah firqoh-firqoh islamiyah?? Bagaimana pula dengan buku yang ditulis oleh DR. Mahmud Khalidi salah seorang syabab Hizbut Tahrir tentang ba'iat? Temukan jawabannya di risalah yang ditulis oleh al-Muhaddist asy-Syaikh Ali Hasan bin Abdul Hamid al-Atsari, salah seorang murid senior al-Imam al-Muhaddits asy-Syaikh Muhammad Nashirudin al-Albani rahimahullahu.

Sunday, May 01, 2005

Sudah kenalkah anda dengan Imam Syafi'i? Siapa nama asli beliau? dimana beliau lahir? bagaimana metode beliau menuntut ilmu? Bagaimanakah Aqidah dan Manhaj beliau?